Senin, 30 September 2013

Teori Lokasi Von Thunen


Teori lokasi Von Thunen, ditulis oleh Johann Heinrich von Thunen, seorang ekonom Jerman, pada tahun 1826 dengan karya tulisnya berjudul Der isoliertee Staat (The isolated State atau Negara yang Terisolasi). Ia mengupas tentang perbedaan teori lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah (pertimbangan ekonomi).
Pada zaman itu banyak wilayah pertanian terletak di wilayah yang jauh dari pusat pasar sehingga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menjual hasil panennya. Biaya transportasi yang dikerahkan tidak sebanding dengan upah yang di dapat. Dari hasil studi inilah Von Thunen mengeluarkan teori lokasi pertanian.
Inti dari teori Von Thunen adalah bahwa harga sewa  lahan pertanian akan berbeda-beda nilainya tergantung tata guna lahannya. Lahan yang berada di dekat pusat pasar atau kota akan lebih mahal di bandingkan lahan yang jauh dari pusat pasar. Karena jarak yang makin jauh dari pusat pasar, akan meningkatkan biaya transportasi.
Pola keruangan pertanian menurut Von Thunen akan berbentuk seperti lingkaran pada gambar di bawah ini
Gambar model von Thunen di atas dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, menampilkan “isolated area” yang terdiri dari dataran yang “teratur”, kedua adalah, kondisi yang “telah dimodifikasi” (terdapat sungai yang dapat dilayari). Semua penggunaan tanah pertanian memaksimalkan produktifitasnya masing-masing, dimana dalam kasus ini bergantung pada lokasi dari pasar (pusat kota).
Model von thunen mengeluarkan 7 asumsi mengenai tanah pertanian, yaitu :
  1. Isolated stated,terdapat suatu daerah terpencil yang terdiri atas daerah perkotaan dg daerah pedalamannya dan merupakan satu-satunya daerah pemasok kebutuhan pokok yang merupakan komoditi pertanian.
  2. Single market, daerah perkotaan merupakan daerah penjualan kelebihan produksi daerah pedalaman dan tidak menerima penjualan hasil pertanian dari daerah lain.
  3. Single destination, daerah pedalaman tidak menjual kelebihan produksinya kedaerah lain kecuali ke daerah perkotaan.
  4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama (homogenous) dan cocok untuk tanaman dan peternakan dataran menengah
  5. Maximum oriented, daerah pedalaman dihuni oleh petani yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum dan mampu untuk menyesuaikan hasil tanaman dan peternakannya dengan permintaan yang terdapat didaerah perkotaan.
  6. One moda transportation, Satu-satunya angkutan yang terdapat pada waktu itu adalah angkutan darat
  7. Equidistant, biaya angkut ditanggung oleh petani dan besarnya sebanding dg jarak yang ditempuh(dalam bentuk segar) .
Model Teori Lokasi Pertanian Von Thunen membandingkan hubungan antara biaya produksi, harga pasar dan biaya transportasi. Kewajiban petani adalah memaksimalkan keuntungan yang didapat dari harga pasar dikurang biaya transportasi dan biaya produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar