Senin, 30 September 2013

Implikasi Teori Von Thunen pada Struktur Ruang



Kota adalah simbol peradaban tinggi rendahnya sebuah peradaban manusia dapat dilihat dari kompleksifitas fisik dan struktur sosial sebuah kota. Dari proses dan pelakunya dihasilkan kondisi fisik kota yang berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Keadaan ini yang menjadikan kajian terhadap model struktur kota. Ada lima model yang utama dalam mengkaji struktur kota yaitu :
1.        Model Pemusatan Burgees
Dasar dari modelnya adalah perkembangan sosial-ekonomi penduduk kota. Beberapa Asumsi yang dipakai Burgess adalah : Kota dibangun di daerah dataran; sistim transportasi tidak rumit, murah, mudah dan cepat ke segala arah; nilai tanah tertinggi di pusat kota dan menurun semakin jauh dari pusat kota; bangunan tua berada di dekat pusat kota; penduduk miskin harus tinggal di dekat pusat kota karena mereka tidak mampu membayar biaya transportasi. Tidak terjadi konsentrasi industri berat.
2.       Model Sektor Hoyt
Beberapa asumsi yang dilakukan Burgess (1924) juga digunakan Hoyt (1939). Ia menambahkan pula asumsinya sendiri, yakni: orang kaya akan memilih tempat-tempat terbaik; pemukim kaya bisa membayar biaya transportasi untuk menjauhi daerah industri; penggunaan tanah tertentu akan menarik jenis yang sama.
Masih ada model-model lainnya seperti Model Sektor Hoyt, Model Struktur Urban Mann, Model Multi-Pusat Ullman -Harris, dan Model Nilai Tanah.
Sesuai dengan Konsep Von Thunen bahwa sewa tanah mempengaruhi jenis kegiatan pada lokasi tertentu masih tetap berlaku dan hal ini mendorong terjadinya kegiatan tertentu. Von Thunen menggunakan contoh sewa tanah untuk pertanian, tetapi banyak ahli studi berpendapat bahwa teori ini juga relevan untuk sewa atau penggunaan lahan di perkotaan.
Penggunaan lahan memang berbeda-beda pada setiap kota. Namun, saat ini kota cenderung didominasi kegiatan perdagangan dan jasa di daerah pusat, sedikit kea rah luar digunakan untuk kegiatan industry kerajinan (home industry) dan juga perumahan rendah dan sedang. Perumahan mewah justru ke arah luar lagi karena mengutamakan kenyamanan. Industri besar umumnya berada di luar kota karena banyak pemerintah kota yang melarang industri besar dan berpolusi mengambil lokasi di dalam kota.
Perkembangan dari Teori Von Thunen adalah selain harga tanah tinggi di pusat kota dan akan makin menurun apabila makin menjauh dari pusat kota, harga tanah makin tinggi pada jalan-jalan utama. Demikian yang terjadi terhadap lahan yang ada di daerah perkotaan, dimana nilai sewa atau beli lahan tersebut. Kelangkaan lahan di kota-kota besar dapat ditujukan oleh banyak sekali toko-toko yang terletak di pusat kota dengan biaya sewa atau beli tanahnya lebih mahal dari biaya sewa atau beli rumah yang jauh dari pusat perkotaan. Bahkan harga lahan di pusat kota selalu naik mengikuti perkembangan yang terjadi dari tahun ketahun.
Jadi implikasi Teori Von Thunen pada zona lahan dan struktur kota adalah zona lahan pada pusat kota biasanya digunakan sebagai kawasan perdagangan dan jasa. Selain itu harga sewa tanah di perkotaan semakin mahal harga sewa atau beli lahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar